UTAMA
Hari Ini Jenazah Marlony Natonis Dimakamkan
Kupang, penatimor.com – Ratusan mahasiswa dan pegawai Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Kupang sejak pukul 13.00, sudah mulai berdatangan di terminal cargo Bandara El Tari Kupang, Rabu (27/3).
Kedatangan seluruh civitas akademik Poltekkes Kupang tersebut guna menjemput jenazah Marlony Natonis (19), mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kupang yang meninggal dunia di Yogyakarta akibat terseret kereta api.
Hujan lebat yang mengguyur Kota Kupang tak jadi penghalang bagi para mahasiswa Poltekkes untuk bersama-sama keluarga duka menjemput jenazah almarhumah.
Sebuah kebersamaan yang diselimuti duka mendalam.
Mahasiswa dari semua jurusan Poltekkes tampak mengenakan seragam jurusan masing-masing dan jas almamater.
Mereka dipimpin langsung Direktur Poltekkes Kupang Ragu Harming Kristina, SKM.,M.Kes.
Tampak hadir pula mantan direktur Poltekes Jefrin Sambara, Apt, MSi.
Orangtua dari korban yang adalah mahasiswi Jurusan Gizi itu didampingi keluarga besar mereka.
Rasa kehilangan tersebut membuat keluarga yang hadir terus menangis sambil memeluk foto korban yang dibawa oleh salah satu anggota keluarga.
Tepat pukul 15.00, pesawat yang membawa jenazah itu mendarat di Bandara El Tari.
Mengetahui pesawat tersebut telah tiba dan jelang beberapa menit lagi jenazah akan tiba di ruang cargo, rombongan penjemput jenazah tampak sudah tak sabaran.
Bunyi ban terdengar bergerak cepat masuk ke ruang cargo dan itu adalah kereta yang membawa peti jenazah korban.
Pintu depan cargo yang saat itu tertutup tiba-tiba dibuka oleh petugas. Melihat peti yang berwarna putih yang terus didorong petugas ke arah luar membuat tangisan keluarga pecah seketika.
Mobil ambulans yang diparkir tepat di depan tangga pintu keluar cargo sudah siap mengangkut peti jenazah yang dinanti-natikan oleh keluarga itu.
Namun sebelum peti diangkat ke ambulans, sudah siap rohaniwan untuk berdoa.
Usai berdoa, peti jenazah kemudian diangkat oleh rekan mahasiswa korban ke dalam mobil jenazah.
Iring-iringan kendaraan pun membawa jenazah korban ke rumah duka yang beralamat di Kelurahan Penfui, tepatnya di belakang kampus Undana Kupang.
Banyaknya kendaraan baik roda dua maupun roda empat, mengakibatkan arus lalu lintas sempat macet.
Saat tiba di rumah duka, dilanjutkan dengan prosesi penyerahan jenazah dari pihak kampus Poltekkes kepada keluarga yang diterima perwakilan Yoyarip Mau dari Direktur Poltekkes.
Dilanjutkan dengan pengalungan tanda terima kasih keluarga kepada pihak kampus yang telah berusaha memulangkan jenazah korban.
Setelah jenazah diterima, dilakukan prosesi adat oleh salah satu orangtua dari keluarga.
Penyerahaan dan prosesi adat tersebut berlangsung di jalan depan rumah duka, lalu jenazah dibawa masuk oleh keluarga.
Direktur Poltekes Kupang Ragu Harming Kristina,SKM., M.Kes., saat penyerahan menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Marloni Natonis, mahasiswa semester enam itu.
“Pada kesempatan ini kami menyerahkan jenazah Marloni Natonis kepada pihak keluarga untuk disemayamkan,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga jika ada perbuatan yang melukai perasaan keluarga.
“Kejadian ini tentu kita semua tidak inginkan, namun Tuhan lah yang merencanakan semuanya ini,” ungkapnya dengan terbatah-batah.
Sedangkan perwakilan keluarga Yoyarip Mau juga mengungkapkan terima kasih kepada pihak Kementerian Kesehatan melalui Poltekkes Kupang yang telah berupaya dan bekerja keras untuk membawa jenazah korban tiba di tengah-tengah keluarga.
Yoyarip juga menyampaikan terima kasih kepada Rumah Sakit Bayangkara Yogyakarta atas partisipasinya dalam mengurus jasad korban.
“Kepada semua keluarga dan kenalan yang berpartisipasi, mulai dari bandara hingga ke rumah duka, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih,” ungkapnya sambil menerimah foto korban sebagai tanda penyerahan secara simbolis.
Sekadar tahu, korban Marlony Natonis adalah anak ke tiga dari 6 bersaudara, pasangan suami istri, Agus Natonis dan Yosina Nomleni.
“Marlony Natonis di kampus dikenal sebagai anak yang baik, mudah bergaul dengan orang lain,” ungkap salah satu mahasiswa semester empat yang dibenarkan oleh dosennya.
Marlony Natonis sebelumya dikabarkan meninggal akibat terseret kereta api di Yogyakarta pada saat korban hendak foto selfie di rel kereta api. Korban berada di Yogyakarta karena sedang menjalani masa praktek kerja lapangan (PKL).
Jenazah Marlony Natonis dikabarkan akan dimakamkan pada hari ini Rabu (27/3). (R1)