Connect with us

UTAMA

Wakapolda Temui Warga yang Bertikai di Pantar Barat

Published

on

Johni Asadoma

Kupang, penatimor.com – Wakapolda NTT Brigjen Pol Johni Asadoma sekitar pukul 13.30, Senin (25/2), melakukan pertemuan dengan warga Beangonong, Kecamatan Pantar Barat, Kabupaten Alor, yang bertikai.

Pertemuan bertempat di Aula Kantor Camat Pantar Barat.

Turut mendampingi Wakapolda NTT pada pertemuan itu, diantaranya, Wadirbinmas Polda NTT AKBP Dominicus S. Yempormase, Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi, S.I.K, Pejabat Lama Dandim 1622 Alor Letkol Inf Daniel Budi Marwanto, S.E, Pejabat Baru Dandim 1622 Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag dan sejumlah pejabat utama Polres Alor.

Hadir dalam pertemuan itu, Camat Pantar Barat Mashuri AP. Uba S.Sos, Camat Pantar Tengah Agus Laa, para tokoh masyarakat, tokoh agama, ASN dan Staf Kecamatan Pantar Barat serta warga masyarakat kecamatan Pantar Barat.

Wakapolda pada kesempatan itu, meminta kepada warga masyarakat yang bertikai agar menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh orang lain yang sengaja untuk memecah belah kerukunan hidup bermasyarakat.

Jenderal bintang satu yang juga putra Alor itu, mengajak kepada seluruh warga masyarakat untuk meninggalkan dan membuang jauh persoalan yang terjadi dan membangun kehidupan yang lebih baik dengan hidup rukun antar sesama.

“Seluruh warga masyarakat Kecamatan Pantar Barat untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi serta tidak mudah terhasut oleh berita–berita yang belum tentu benar atau hoax”, pinta Wakapolda.

Kapada masyarakat juga, Wakapolda mengimbau agar tidak boleh membawa agama dalam suatu persoalan karena dapat menghancurkan bangsa.

“Mari sama-sama menjaga agar setiap warga masyarakat tidak ditunggangi oleh isu–isu politik yang menyesatkan,” tambahnya.

Wakapolda juga meminta warga kecamatan Pantar Barat Laut dan Pantar Tengah untuk menyiapkan lahan untuk membangun pos polisi sehingga setiap persoalan yang jauh dari polsek lebih cepat untuk ditangani, karena wilayah hukum Polsek Pantar Barat mencakup tiga kecamatan.

“Terkait kerugian material dan para korban akibat pertikaian kampung Beangonong Atas dan Beangonong Bawah akan ditindaklanjuti proses bantuan serta biaya pengobatan oleh Pemkab Alor,” pungkasnya.

Sementara itu, warga masyarakat setempat menyampaikan dukungannya terhadap upaya kepolisan dalam mendamaikan kedua pihak yang bertikai.

Kepada Wakapolda NTT, masyarakat meminta agar tetap menempatkan personel dalam menjaga kamtibmas di wilayah tersebut dan meminta untuk memulangkan 42 orang warga yang sementara diamankan petugas.

Sementara itu, pasca bentrok antar warga Beangonong, Kamis (21/2) lalu, sekitar 17 personel gabungan Polres Alor dan 6 personel TNI dari Koramil Pantar Barat terus melakukan pengamanan di Desa Beangonong.

Hal ini dibenarkan oleh Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K saat dikonfirmasi, Senin (25/2) pagi.

“Selain itu, pada hari sabtu, (23/2) Polres Alor mengirimkan tambahan perkuatan sejumlah 15 personel dan pada hari Minggu (24/2) siang, telah tiba di Kalabahi, Kabupaten Alor satu peleton personel BKO Satuan Brimob Polda NTT berjumlah 32 personel yang dipimpin oleh Ipda A.Y. Sabono,” terangnya.

Lanjutnya, pengamanan ini bertujuan untuk menjamin keselamatan warga dan meredam terulangnya bentrok antar warga. Polres Alor dan pihak terkait juga telah menggelar dialog dengan para tokoh masyarakat kedua pihak yang dilaksanakan di Lapangan SD Negeri Beangonong, Minggu (24/2) siang.

“Telah dilakukan pertemuan guna memediasi para tokoh masyarakat kedua pihak yakni, kampung Beangonong Bawah dan Beangonong Atas yang difasilitasi oleh Bupati Alor Drs. Amon Djobo didampingi Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi, S.I.K dan Dandim 1622 Alor serta unsur Muspika,” ujarnya.

Pada pertemuan tersebut, disepakati bahwa kedua pihak sepakat untuk berdamai, sedangkan terkait kerugian material dampak dari kasus tersebut akan dibahas pada pertemuan khusus berikutnya dengan pihak Pemkab Alor.
“Pada pertemuan itu, para tokoh masyarakat juga meminta untuk dibangun Pospol di Desa Beangonong,” imbuhnya.

Sebelumnya pada Kamis (21/2), telah terjadi bentrokan antara warga kampung Beangonong Atas dan warga kampong Beangonong Bawah Kecamatan Pantar Barat Laut, dimana dilaporkan sebanyak sebelas orang warga mengalami luka-luka dan dari sebelas orang warga tersebut satu orang dilaporkan akan dirujuk ke Kupang. Selain itu, sebanyak empat rumah warga dilaporkan dibakar. (R1)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUKRIM

Sidik Korupsi Dana Desa di Malaka, Jaksa Sita Uang Ratusan Juta

Published

on

Penyidik Kejari Belu menyita uang tunai senilai Rp 120 juta lebih yang merupakan bagian dari dana desa yang telah dicairkan pada tahun 2022, dan tidak digunakan untuk kegiatan desa sebagaimana seharusnya.
Continue Reading

KOTA KUPANG

Penerimaan Anggota Polri di Polda NTT Dibuka, Disabilitas dan Rekpro juga Diterima

Published

on

Markas Polda Nusa Tenggara Timur di Kupang. (Ist)
Continue Reading

HUKRIM

Penggelapan Motor di Kupang, Dua Remaja Wanita Diamankan, Kapolres: Pemain Lama!

Published

on

Kapolres Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R.J.H Manurung, SH.,SIK., M.Si.
Continue Reading