Connect with us

UTAMA

Pemkot Kupang Pangkas Habis Anggaran Perjalanan Dinas dan Bahan Bakar

Published

on

Jefri Riwu Kore (NET)

Kupang, penatimor.com – Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore memangkas habis anggaran perjalanan dinas dan bahan bakar kendaraan dinas.

Efisiensi anggaran ini sebesar Rp 24 miliar. Anggaran ini direncanakan akan dipakai untuk pembangunan dan Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Di tahun anggaran 2019, kami potong semua anggaran perjalanan dinas yang tidak penting, uang bensin kendaraan dinas yang tidak perlu. Kendaraan dinas saja menggunakan bensin 20 liter per hari, pertanyaannya, bensin ini dipakai untuk apa saja,” kata Wali Kota saat diwawancarai di Balai Kota Kupang, Rabu (28/11).

Wali Kota mengaku, efisiensi anggaran ini totalnya mencapai Rp 24 miliar, yang akan digunakan pemerintah untuk pembangunan ruang terbuka hijau berupa kegiatan pembangunan baru yaitu taman kota di Tugu Adipura Penfui, Patung Kasih, Air Mancur Bundaran Tirosa, sabuk hijau atau green belt Jalan Samratulangi, Patung Sasando di Jalan Ina Bo’i, eks Teluk Kupang, Alun-alun Kota dan area Patung Sonbai.

“Jadi uang perjalanan dinas yang tidak urgen atau merupakan kebutuhan dasar, semuanya kami potong. Jangan perjalanan dinas dilakukan secara terus menerus setiap tahun, tetapi tidak mendatangkan manfaat sama sekali bagi perkembangan dan kemajuan kota serta kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Jefri menjelaskan, dalam rangka pelaksanaan, penatausahaan maupun laporan serta pertanggung jawaban pengelolaan keuangan daerah, pemerintah berpedoman pada ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang telah berlaku dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip penganggaran secara efisien, efektif, transparan dan akuntabel.

“Jadi dalam penggunaan anggaran, pemerintah harus berpatokan pada peraturan perundang-undangan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemangkasan anggaran perjalanan dinas dan hal lainnya sudah sesuai dengan aturan, efisiensi anggaran sangat diperlukan agar anggaran yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.

Dia mengaku, ada begitu banyak masalah di Kota Kupang yang harus segera dibenahi. Masalah kemiskinan, infrastruktur, penataan kota, pendidikan kesehatan dan lainnya.

Semua hal ini menjadi prioritas program kerja di tahun 2019 yang harus segera diselesaikan.

“Semua program ini ditujukan atau difokuskan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Masih banyak saudara-saudara kita yang tidak dapat bantuan, karena anggaran yang tidak mencukupi, lalu banyak ASN yang kerjanya hanya perjalanan dinas, lebih baik kita potong saja perjalanan dinasnya, uangnya bisa dipakai untuk membantu masyarakat,” terangnya.

Wali Kota melanjutkan, masalah kebersihan Kota Kupang juga sementara menjadi sorotan, bagaimana keadaan Kota Kupang sebagai ibu kota provinsi, jika masih banyak sampah yang bertebaran dimana-mana.

Perlu adanya sebuah gerakan untuk revolusi mental. Pemkot Kupang juga telah mencanangkan setiap Jumat, semua OPD, camat dan lurah wajib menggerakan warganya untuk membersihkan lingkungam masing-masing, termasuk daerah pantai dan pasar.

“Gerakan kebersihan ini akan terus dilakukan, agar semua masyarakat ikut terlibat dalam menjaga kebersihan kota. Pemerintah juga akan menambah bak sampah agar memudahkan masyarakat membuang sampah,” kata Wali Kota. (R1)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SPORT

NTT Menoreh Sejarah di PON XXI: Sepak Bola yang Mengangkat Asa Tanah Flobamora

Published

on

Tim Sepak Bola Putra Nusa Tenggara Timur di PON XXI Aceh-Sumut.
Continue Reading

SPORT

Temui Langsung Tim di Sigli, Chris Mboeik: Tunjukkan Performa Terbaik untuk NTT!

Published

on

Ketua Asprov PSSI NTT, Chris Mboeik saat berada di base camp tim sepakbola putra NTT di Wisma Atlet Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, Kamis (5/9/2024).
Continue Reading

SPORT

Futsal NTT Hajar Sulbar 10-4, Lolos Dramatis ke Semifinal PON XXI Berkat Produktivitas Gol

Published

on

Tim Futsal Putra NTT.
Continue Reading