UTAMA
Banyak Sekolah Muslim di Kupang Belum Terima Imunisasi MR

Kupang, penatimor.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Kupang terus bekerja sama mengkampanyekan program Imunisasi Measles Rubella (MR) di sekolah-sekolah muslim dalam wilayah Kota Kupang.
Hal ini dikarenakan, banyak sekolah muslim yang belum mau menerima pelayanan Imunisasi MR.
Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa Imunisasi MR di Kota Kupang belum mencapai 100 persen.
Persoalan ini diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kupang, Sri Wahyuningsi, kepada wartawan usai melakukan sosialisasi Imunisasi MR bersama MUI Kota Kupang di Kantor Dinkes Kota Kupang, Kamis (17/10).
Sri menjelaskan, dalam rangka melakukan cakupan kampanye Imunisasi MR di Kota Kupang, maka Dinkes bersama MUI Kota Kupang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat yang menunda pelaksanaan Imunisasi MR pada waktu lalu.
“Pelaksanaan Imunisasi MR sebenarnya sudah harus selesai pada 31 September 2018, namun dengan masih diperpanjang oleh Kementerian Kesehatan hingga 31 Oktober 2018, maka sasaran cakupan yang masih ada penundaan Imunisasi MR ini, kami berupaya melakukan pendekatan pada titik sekolah muslim bersama MUI, guna sasaran ini bisa mendapatkan Imunisasi MR,” jelasnya.
Sri menjelaskan, titik sekolah muslim yang didekati Dinkes bersama MUI, guna dilakukan imunisasi di antaranya di Kelurahan Airmata, SD Muhammadiyah Kampung Solor dan beberapa sekolah lainnya.
“Dalam pendekatan yang dilakukan dinas bersama MUI tadi, kami telah mendapatkan sasaran anak-anak penerima imunisasi sebanyak 100 orang anak. Target pencapaian cakupan Imunisasi MR ini pada sekolah muslim terus dilakukan sosialisasi dinas bersama MUI nantinya. Karena dinas dan MUI berkomitmen pencapaian cakupan Imunisasi MR harus bisa menembus target 100 persen,” katanya.
Sri mengaku, Dinkes akan terus berupaya agar sasaran sekolah muslim yang belum mendapatkan Imunisasi MR dapat diberikan. Pasalnya ada sekitar 700 sasaran pada sekolah muslim yang belum mendapatkan Imunisasi MR.
Dia melanjutkan, selain melakukan pendekatan dengan sekolah muslim yang ada, upaya pencapaian target terus dilakukan oleh tim di tingkat Puskesmas dan Pustu.
“Walaupun setiap hari Puskemas dan Pustu telah membuka pelayanan bagi sasaran yang belum mendapatkan Imunisasi MR, tim di Puskesmas dan Pustu juga akan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah, untuk mengecek sasaran yang belum mendapatkan imunisasi,” terangnya.
Penyisiran atau kunjungan oleh tim Puskesmas dan Pustu, kata Sri, untuk Puskesmas Oesapa, sesui jadwal akan dilakukan pada tanggal 24 sampai 26 Oktober 2018 nanti.
“Secara target nasional 95 persen, dan Kota Kupang masih kurang dua setengah persen lagi. Sehingga dengan upaya dan gerakan yang kami lakukan tidak mencapai target 100, namun bisa mencapai target nasional,” katanya.
Pasalnya, pencapaian ini jika tidak mencapai target nasional, maka setelah dikaji bisa saja dilakukan lagi imunisasi ulang serentak yang mengambil garis start dari nol.
“Kasus ini masih ada, dan jika tahun depan kasus ini meningkat pastinya kita akan lakukan imunisasi ulang secara serantak lagi. Maka dari itu, gerakan yang kami lakukan dengan komitmen tidak mencapai 100 persen, tapi paling tidak harus mencapai target nasional,” katanya.
Sri berharap, dalam pelaksanaannya, melalui upaya dan gerakan dalam pencapaian target, dengan kondisi waktu yang ada, partisipasi masyarakat sangatlah diperlukan, agar dapat membawa anak mereka yang belum mendapatkan Imunisasi MR ke tempat pelayanan kesehatan yang ada, untuk mendapatkan imunisasi. (R1)
