HUKRIM
Sisi Lain Kematian Kakek Agam Toulasik di Pelabuhan Tenau
Kupang, penatimor.com – Agam Toulasik (79), warga RT 25/RW 07, Kelurahan Oetete, Kecamatan Oebobo, telah ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terapung di dekat dermaga Nusantara Pelabuhan Tenau, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Selasa (21/8) sekira pukul 12.15.
Adapun jasad korban ditemukan oleh para buruh yang sementara melakukan aktivitas bongkar muat di dermaga sehingga langsung memberitahukan kepada petugas kepolisian setempat.
Setelah mendapati informasi tersebut, pihak SPKT dan Unit Reskrim Polsek Alak Polres Kupang Kota bersama Tim SAR Kupang langsung mendatangi lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasi jenazah korban.
Pasca mengevakuasi jenazah korban, pihak kepolisian langsung membawa jenazah korban ke RSU Prof. Dr. WZ Johannes Kupang untuk menjalani visum oleh dokter forensik.
Kepada wartawan Kapolsek Alak Kompol I Gede Sucitra melalui Kanit Reskrim Ipda Dirk. Y. Hendrik mengatakan bahwa dokter forensik, penyidik bersama Inafis Satreskrim Polres Kupang Kota telah melakukan visum luar terhadap jenazah korban namun tidak menemukan adanya tanda kekerasan fisik.
“Berdasarkan hasil visum luar terhadap jenazah korban tidak ditemukan adanya tanda kekerasan fisik, serta penyebab kematian korban karena tenggelam saat terjatuh dari atas dermaga saat mancing pada Senin (20/8) malam,” jelas Hendrik.
Berdasarkan keterangan dari keponakan korban, saat malam itu korban meminta ikut saat keponakannya hendak pergi bekerja sebagai ASN di Pelabuhan Navigasi Kupang.
“Korban mengikuti keponakannya yang pergi bekerja piket malam, dengan alasan korban bosan berada di rumah, sehingga dia ikut lalu mancing di dermaga, bahkan sepanjang malam keponakannya masih melihat korban mancing di sekitar dermaga,” ungkap Hendrik.
Terhadap jenazah korban, lanjut Hendrik, pihak keluarganya menolak otopsi, sehingga pihak kepolisian hanya melakukan visum luar kemudian menyerahkan jenazahnya kepada keluarganya disertai penandatanganan penolakan otopsi.
Perwakilan keluarga korban Hendrik Djo Kaho mengatakan saat malam itu, korban meminta ikut saat dirinya akan pergi bekerja, dan korban ingin memancing serta beralasan merasa bosan di rumah.
“Saya pun ikuti mau korban, lalu saat tiba di Pelabuhan, korban duduk memancing sepanjang malam, namun saat pagi hari kami tidak lagi melihat korban di dermaga, sehingga kami langsung menghubungi keluarga dan saudara untuk membantu menemukan korban,” ungkap Djo Kaho.
Pihaknya mencari di sekitar dermaga sejak pagi hari, dan pada siang hari barulah menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia serta terapung di atas air di dekat dermaga.
Terkait dengan kematian korban, pihaknya iklas menerima kematian korban sebagai muzibah dan tidak mau menyalahkan keadaan. (R1)