Connect with us

POLKAM

Robert Simbolon Ingin NTT Jadi “Nusra Tanah Terjanji”

Published

on

Penjabat Gubernur NTT, Robert Simbolon (baju batik) saat memberikan keterangan pers kepada awak media di Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (18/7/2018)

Kupang, Penatimor.com – Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Robert Simbolon yang baru dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) kemarin Selasa (17/7/2018), tiba di Kupang hari ini Rabu (18/7/2018) untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diembannya.

Kepada wartawan di rumah jabatan gubernur, Rabu (18/7/2018) sore, Robert menyatakan bahwa dirinya ditugaskan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat di NTT tetap berjalan sebagaimana seharusnya.

“Sambil menunggu dan mempersiapkan pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih pada pilkada 2018 atau pada 27 Juni lalu,” ungkapnya.

Menurut Robert, masa ini disebut sebagai masa transisi dimana penyelenggaraan pemerintahan di era kepemimpinan Frans Lebu Raya dan Beny Litelnoni akan dilanjutkan oleh Viktor Laiskodat dan Josef Nae Soi.

“Menunggu waktu dilantiknya pak Viktor dan pak Josef ada jeda selama beberapa bulan, sehingga harus dipastikan bahwa tidak ada kekosongan kepemimpinan, tidak ada kekosongan manajemen,” katanya.

Dia menyebut agenda yang paling mendesak yang harus dilakukan dalam masa transisi ini adalah melakukan persiapan sekaligus memastikan bahwa janji-janji politik mulai
diakomodasi dalam perencanaan dan penganggaran sebagaimana termuat dalam RPJMD.

Menjawab pertanyaan, apa angan-angan terbesar yang bisa dilakukan untuk NTT walau hanya sesaat saja menjabat sebagai Penjabat Gubernur NTT, Robert berargumentasi bahwa tentu agak sulit bagi dirinya untuk mewujudkan apa yang menjadi angan-angan karena waktu yang sangat terbatas.

Meski begitu, Robert yang juga adalah pejabat di Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dan sedang memangku jabatan sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara di BNPP ini menyatakan keinginannya, bahwa dalam konteks tertentu kepanjangan dari NTT jangan hanya sekadar Nusa Tenggara Timur.

“Saya ingin NTT menjadi Nusra Tanah Terjanji. Nusa Tenggara saya singkat menjadi Nusra dan TT saya ganti menjadi Tanah Terjanji, atau The Promise Land of Nusra, itulah angan-angan saya,” pungkasnya. (R2)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *