Connect with us

LIFESTYLE & KESEHATAN

Pemancingan Saung Tani Batuplat Ramai Pengunjung

Published

on

Lokasi pemancingan Saung Tani di Jl. Air Sagu, Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, tampak ramai pengunjung. Diabadikan, Minggu (1/7).

Kupang, penatimor.com – pemancingan ikan air tawar kini menjadi salah satu tujuan rekreasi yang mengasyikan. Saat akhir pekan, tidak sedikit warga kota yang berkunjung ke lokasi yang satu ini.

Di Kota Kupang, kolam pemancingan ikan air tawar makin digandrungi. Tidak sedikit yang menghabiskan waktu akhir pekan dengan berlama-lama di kolam pemancingan.

Salah satunya adalah Saung Tani di Jl. Air Sagu, Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak.

Di lokasi dengan lahan yang cukup luas tersebut, oleh pemiliknya dibangun enam buang kolam ikan dengan ukuran bervariasi.

Di dalamnya dipelihara beberapa jenis ikan. Ada ikan lele, nila dan masih banyak lagi.

Bagi para pengunjung, pihak pengelola menyediakan aneka alat pancing dilengkapi dengan pelet atau umpan.

Harga sewa alat pancing pun bervariasi, disesuaikan dengan jenis dan mereknya.

Namun ada juga yang dibuat seadannya menggunakan bambu yang bagian ujungnya dipasang senar dan kail. Untuk jenis ini, pengunjung cukup membayar Rp 5.000 untuk sekali pakai.

Pengelola tempat pemancingan ini juga siap melayani pengunjung yang ingin menyantap langsung ikan hasil tangkapannya.

Untuk mengelola ikan tangkapan tersebut, biasanya pengelola memberikan tambahan biaya. Menu berbahan ikan pun bervariasi, plus aneka kuliner pelengkap lainnya.

Tapi jangan lupa, pengunjung terlebih dahulu harus membayar ikan tangkapannya tersebut, dimana harga dipatok Rp 60.000 per kilogram.

Emerensiana Jehamat, salah satu pengunjung yang ditemui di lokasi pemancingan tersebut, mengatakan, dia dan keluarganya selalu menghabiskan waktu akhir pekan dengan mendatangi lokasi pemancingan tersebut.

“Hampir setiap Sabtu pasti ke sini. Sama-sama keluarga, biar ramai. Di Saung Tani selain tempatnya bagus, juga harganya sangat murah, makanannya juga enak dan banyak pilihan menu,” kata jaksa di Kejati NTT yang akrab disapa Emy tersebut.

Dia melanjutkan, hasil pancingannya selain dinikmati langsung di lokasi tersebut, juga disisikan untuk dibawa pulang ke rumah.

“Biasanya, separuhnya (ikan) yang kami pancing dibawa pulang ke rumah,” imbuhnya.

Tempat pemancingan Saung Tani memang memberikan pelayanan yang total, dimana lokasi tersebut dibuka hingga larut malam dan dilengkapi juga dengan suguhan live music.

Untuk itu, sambil memancing, para pengunjung juga bisa merequest lagu, dan bisa dinyanyikan sendiri atau dibawakan oleh biduan.

Yerianto Nongris, pengunjung lainnya, juga mengaku biasanya ke lokasi Saung Tani pada sore hari dan baru kembali menjelang tutup, sekira pukul 23.00.

“Kalau pancing malam itu rasanya lebih nikmat dan beda. Selain itu sensasinya lebih asyik saat dapat ikan,” kata Yerianto yang mengaku selalu datang bersama teman-temannya. (R1)

Advertisement


Loading...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LIFESTYLE & KESEHATAN

Pemkab Lembata Wajibkan Tes HIV/AIDS bagi Seluruh ASN

Published

on

Ilustrasi (net)
Continue Reading

EKONOMI

Racik Kopi Bersama Barista Penyandang Disabilitas: Kunjungan Alam Ganjar Menyemarakkan Kafe Inklusif di Kupang

Published

on

Muhammad Zinedine Alam mengunjungi Kafe Kopi SAa yang dikenal mempekerjakan pegawai disabilitas di Kupang.
Continue Reading

LIFESTYLE & KESEHATAN

Sejuta Kasih dalam Puncak HUT Ke-73 IDI di Kupang

Published

on

Suasana bakti kesehatan oleh IDI Cabang Kupang di Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang pada Minggu, 22 Oktober 2023.
Continue Reading