UTAMA
Messakh Amalo, Wali Kota Kupang Pertama Tutup Usia

Kupang, penatimor.com – Kota Kupang berkabung. Salah satu putra terbaiknya tutup usia.
Drs Messakh Amalo, Wali Kota Kupang pertama itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Siloam Kupang pukul 07.10, Selasa (1/5).
Kabar berpulangnya sosok yang terkenal sederhana tapi tegas itu beredar cepat lewat pesan broadcast yang dibagikan di grup medsos dan aplikasi WhatsApp.
“Telah meninggal dunia dengan tenang di RS Siloam Kupang Bapak Drs Messakh Amalo Pukul 07.10 pagi ini tgl 1/5/2018,” demikian pesan broadcast yang diterima penatimor.com, pukul 07.20.
Sesuai informasi jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah duka, Jl. Kemuning No. 1, Kelurahan Naikolan.
Messakh Amalo dilantik menjadi Wali Kota Kupang yang pertama, dan kemudian digantikan oleh Letkol Inf. Samuel Kristian Lerik pada 26 Mei 1986 sampai dengan perubahan status menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang.
Perkembangan Kota Administratif Kupang sangat pesat baik di bidang fisik maupun non fisik.
Mesak Amalo juga pernah menjabat sebagai Asisten Tata Praja atau Asisten I Setda NTT.
Semasa hidupnya, Messakh merupakan sosok yang paling menentang NTT disebut miskin.
Bagi dia yang miskin hanyalah daya juang dan kerelaan untuk berkorban demi
daerah ini terutama dalam diri aparat birokrasi.
Menurut dia ada banyak kemudahan dan mereka mampu membuat lompatan demi kemajuan NTT.
Dalam pandangannya tentang pembangunan daerah, dia menilai banyak potensi daerah ini belum dikelola secara maksimal, seperti kelautan dan
perikanan serta pariwisata.
Jika dikelola secara baik, NTT bakal maju seperti Bali dan NTB yang mengandalkan pariwisata sebagai leading sektor.
Dia juga menyoroti tata ruang kota dan wilayah yang perlu mendapat perhatian. Juga pembangunan infrastruktur guna mendukung sektor pertanian, perkebunan dan peternakan serta pariwisata yang mulai menggeliat.
Dia juga pernah meminta pemerintah saat ini perlu memperhatikan ketersediaan air baku dengan membangun
embung-embung dan waduk. Alasannya, 10 -15 tahun ke depan daerah ini akan mengalami kekurangan air. (R1)
